imlek-2025-kampung-cina-bengkulu Memasuki tahun baru Imlek 2025, suasana di Kampung, masih menyimpan jejak-jejak sejarah yang kuat. Kawasan ini, yang dulu menjadi pusat ekonomi penting di Bengkulu, kini sepi dari keramaian yang pernah menjadi ciri khasnya. Meski demikian, cerita-cerita masa lalu dan interaksi antara etnis Tionghoa dengan masyarakat lokal tetap hidup dan memberikan warna tersendiri bagi kampung bersejarah

Sepi, Namun Penuh Makna

imlek-2025-kampung-cina-bengkulu Di kawasan Pecinan Bengkulu, suasana menjelang Imlek tak lagi seramai dulu. Beberapa toko perlengkapan Imlek, seperti milik Cece, hanya dikunjungi oleh segelintir pembeli. “Sekarang sudah jarang ada yang tinggal di sini, banyak yang sudah pindah,” ungkap Cece. Rumah-rumah tua yang dulunya ramai kini berubah fungsi menjadi sarang burung walet atau gudang.

Namun, meski jumlah warga Tionghoa di kawasan ini semakin berkurang, interaksi sosial dengan masyarakat setempat tetap terjalin erat. Nelayan yang tinggal di sekitar kawasan ini sering bergaul dan membantu warga etnis Tionghoa yang masih menetap.

Kilas Balik: Masa Kejayaan Pecinan Bengkulu

Kampung Cina di Bengkulu bukan sekadar pemukiman, melainkan pernah menjadi pusat perekonomian yang penting pada abad ke-19. Lokasinya yang dekat dengan Benteng Marlborough dan pelabuhan menjadikan kawasan ini strategis bagi perdagangan rempah dan barang-barang lainnya. Para pedagang Tionghoa saat itu memainkan peran besar dalam aktivitas ekonomi kota.

Vihara Buddhayana: Tempat Suci di Tengah Kampung Cina

Salah satu tempat yang masih menjadi pusat perayaan Imlek di Kampung Cina adalah Vihara Buddhayana. Di sini, meskipun tidak banyak lagi lampion yang menghiasi jalan-jalan, umat masih setia datang untuk beribadah dan merayakan Imlek dengan sederhana. Suasana damai dan sakral masih terasa, memberikan harapan akan kelanjutan tradisi meski dengan jumlah warga yang semakin sedikit.

Masa Depan Kampung Cina Bengkulu

Meskipun Imlek di Kampung Cina Bengkulu tidak lagi semeriah kota-kota lain, kawasan ini tetap menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang tak ternilai. Generasi muda Tionghoa mungkin telah pindah ke kota-kota besar, tetapi kenangan tentang kampung halaman dan sejarahnya akan terus hidup melalui cerita-cerita yang diwariskan oleh para tetua. imlek-2025-kampung-cina-bengkulu