Timnas U20 Indonesia Tumbang Timnas U20 Indonesia harus menelan kekalahan telak 0-3 saat menghadapi Timnas U20 Iran dalam laga persahabatan yang berlangsung pada Selasa malam. Pertandingan ini digelar sebagai bagian dari persiapan kedua tim menuju turnamen internasional mendatang.

Meski tampil dengan semangat tinggi di awal laga, skuad Garuda Muda kesulitan mengimbangi permainan Iran yang tampil dominan. Kekalahan ini menjadi bahan evaluasi penting bagi pelatih dan tim menjelang kompetisi besar.

Babak Pertama: Tekanan Iran Menggempur Pertahanan Indonesia

Pertandingan dimulai dengan tekanan tinggi dari Iran yang langsung mendominasi jalannya permainan. Serangan demi serangan terus dilancarkan ke lini pertahanan Indonesia, yang dipaksa bekerja ekstra keras sejak menit pertama.

Gol pertama Iran tercipta di menit ke-15 melalui tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dihalau oleh kiper Indonesia. Tertinggal satu gol, Indonesia berusaha bangkit, tetapi sulit menciptakan peluang berarti karena solidnya pertahanan Iran.

Menjelang akhir babak pertama, Iran menggandakan keunggulan lewat skema bola mati. Tendangan sudut yang dieksekusi dengan apik berhasil dimanfaatkan oleh penyerang Iran melalui sundulan yang mengarah tajam ke gawang Indonesia. Skor 0-2 bertahan hingga turun minum.

Babak Kedua: Indonesia Berusaha Bangkit, Iran Tambah Gol Timnas U20 Indonesia Tumbang

Memasuki babak kedua, pelatih Timnas Indonesia melakukan sejumlah pergantian pemain untuk meningkatkan intensitas serangan. Meski demikian, Iran tetap mengontrol jalannya pertandingan dengan penguasaan bola yang dominan.

Di menit ke-70, Iran kembali mencetak gol ketiga melalui serangan balik cepat. Gol ini sekaligus memastikan kemenangan telak bagi Iran dengan skor akhir 0-3. Indonesia mencoba mencari gol hiburan di sisa waktu, tetapi upaya tersebut selalu gagal dihadang oleh pertahanan kokoh lawan.

Evaluasi dan Pelajaran untuk Garuda Muda Timnas U20 Indonesia Tumbang

Kekalahan ini menjadi alarm bagi Timnas U20 Indonesia untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh. Pelatih mengakui bahwa tim masih memiliki sejumlah kelemahan, terutama dalam hal koordinasi pertahanan dan penyelesaian akhir di lini depan.