matahari buatan China kembali membuat gebrakan di dunia sains dan teknologi dengan mengklaim telah menemukan sumber energi tak terbatas yang bisa memenuhi kebutuhan manusia hingga 60.000 tahun ke depan. Temuan ini dikaitkan dengan eksplorasi fusi nuklir serta potensi helium-3 di Bulan, yang dianggap sebagai bahan bakar masa depan.

Lantas, bagaimana China bisa menemukan sumber energi ini? Dan apa dampaknya bagi dunia? Simak ulasannya berikut ini.

Energi Fusi Nuklir: Matahari Buatan yang Tak Terbatas

Revolusi Energi Salah satu inovasi terbesar yang sedang dikembangkan China adalah reaktor fusi nuklir atau yang sering disebut sebagai “matahari buatan”. Teknologi ini meniru proses yang terjadi di inti Matahari, di mana atom hidrogen menyatu dan menghasilkan energi dalam jumlah besar.

🔹 Lebih bersih daripada energi nuklir konvensional
🔹 Tanpa limbah radioaktif berbahaya

China mengembangkan proyek ini melalui reaktor Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) yang telah mencapai suhu hingga 70 juta derajat Celsius—lima kali lebih panas dari inti Matahari.


Helium-3: Harta Karun Energi dari Bulan

Selain fusi nuklir, China juga mengejar helium-3, isotop langka yang diyakini bisa menjadi sumber energi masa depan. China telah mengirim beberapa misi ke Bulan, termasuk Chang’e-5, untuk mengumpulkan sampel tanah dan mencari helium-3.

🔸 Cadangan helium-3 di Bulan diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan energi bumi selama puluhan ribu tahun

Dengan eksplorasi ini, China berharap bisa menjadi pelopor dalam memanfaatkan helium-3 sebagai bahan bakar energi generasi berikutnya.


Dampak Global: Revolusi Energi Masa Depan matahari buatan

Jika China berhasil mengembangkan teknologi ini, dunia bisa mengalami revolusi energi besar-besaran. Beberapa dampaknya antara lain:

Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
Menekan emisi karbon dan memperlambat perubahan iklim

Sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Uni Eropa, juga sedang mengembangkan proyek serupa. Namun, China saat ini berada di garis terdepan dalam penelitian dan pengembangan teknologi ini.


Kesimpulan: matahari buatan

China semakin dekat dengan impian menciptakan sumber energi tak terbatas melalui teknologi fusi nuklir dan helium-3 dari Bulan. Jika berhasil, dunia akan memasuki era baru dengan energi bersih yang berlimpah selama ribuan tahun ke depan.

Namun, masih ada banyak tantangan teknologi dan politik yang harus dihadapi sebelum energi ini benar-benar bisa digunakan secara komersial. Apakah dunia siap menghadapi revolusi energi ini?