liputanmedia.id – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, mengungkapkan adanya temuan beras impor berkutu di Gudang Perum Bulog saat kunjungannya ke Yogyakarta. Temuan ini memicu kekhawatiran terkait kualitas beras impor yang seharusnya memenuhi standar konsumsi masyarakat.

Masalah ini menjadi sorotan karena beras impor umumnya didatangkan untuk menjaga stabilitas stok pangan nasional. Namun, kualitas yang buruk tentu bisa berdampak pada kesehatan masyarakat dan efektivitas program ketahanan pangan pemerintah.

Kualitas Beras Impor Dipertanyakan

Dalam inspeksi di Gudang Bulog Yogyakarta, Siti Hediati Soeharto menemukan bahwa beberapa karung beras yang berasal dari impor mengandung kutu. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang proses penyimpanan dan pengawasan kualitas beras sebelum didistribusikan ke masyarakat.

“Beras yang kita impor seharusnya memenuhi standar yang layak untuk dikonsumsi. Jika ditemukan dalam kondisi berkutu, ini sangat mengecewakan dan harus ditindaklanjuti,” ujarnya.

Penyebab Beras Berkutu dan Potensi Dampaknya

Beras berkutu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Penyimpanan yang tidak optimal: Kelembaban tinggi di gudang dapat memicu perkembangbiakan kutu.
  • Kualitas beras sejak awal: Jika beras yang diimpor sudah terkontaminasi, maka kutu bisa berkembang selama proses distribusi.
  • Lama penyimpanan: Beras yang terlalu lama disimpan berisiko mengalami penurunan kualitas dan terinfeksi hama.

Jika beras berkutu tetap diedarkan tanpa pengawasan ketat, ini bisa berdampak pada kesehatan masyarakat serta merusak kepercayaan publik terhadap kebijakan impor pangan.

Tindakan Pemerintah untuk Mengatasi Masalah Ini

Setelah temuan ini mencuat, DPR RI meminta Bulog dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah tegas dalam menangani permasalahan ini. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain:

  1. Peningkatan Pengawasan Kualitas – Pemerintah harus memastikan beras impor yang masuk memenuhi standar keamanan pangan sebelum disimpan dan didistribusikan.
  2. Perbaikan Sistem Penyimpanan – Gudang Bulog harus memiliki sistem penyimpanan yang lebih baik untuk mencegah perkembangan hama.
  3. Evaluasi Kebijakan Impor – Perlu ada tinjauan ulang terhadap sumber impor beras serta proses pengawasannya untuk menghindari kejadian serupa.

Temuan beras impor berkutu ini menjadi peringatan bagi pemerintah untuk lebih ketat dalam mengelola ketahanan pangan nasional. Masyarakat tentu berharap ada langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Mungkin Anda Berminat Dengan : 866 Spesies Laut Baru Ditemukan, Termasuk Hiu Gitar dan Siput Berbisa