liputanmedia.idPersija Jakarta harus menelan kekalahan dalam laga Liga 1 Indonesia melawan Madura United dengan skor 1-2. Kekalahan ini semakin pahit setelah pemain mereka, Marcelo Ferarri, mendapat kartu merah yang mempengaruhi jalannya pertandingan. Meskipun Persija sempat memberikan perlawanan, keunggulan jumlah pemain yang dimiliki Madura United terbukti krusial, dan mereka berhasil membawa pulang tiga poin.

Ferarri Terlalu Emosional

Keputusan penting dalam pertandingan ini datang dari kartu merah yang diterima oleh Ferarri. Pada menit ke-60, Ferarri terlibat dalam duel sengit dengan pemain Madura United. Dalam situasi yang sudah memanas, Ferarri melakukan pelanggaran keras yang membuat wasit tidak ragu untuk memberikan kartu merah. Tindakan tersebut membuat Persija harus bermain dengan 10 pemain, yang jelas memberikan keuntungan besar bagi tim tuan rumah.

Akibat kartu merah tersebut, Persija kesulitan mengembangkan permainan. Kehilangan satu pemain kunci di lini belakang membuat mereka lebih rentan terhadap serangan balik cepat Madura United. Ferarri, yang sebelumnya menjadi pemain yang cukup dominan, harus menerima keputusan wasit yang menghukum dirinya.

Madura United Manfaatkan Keunggulan Jumlah Pemain

Dengan keunggulan jumlah pemain, Madura United semakin menguasai jalannya pertandingan. Mereka memanfaatkan ruang yang lebih luas di lapangan untuk melakukan serangan bertubi-tubi. Gol pertama tercipta setelah serangan balik cepat yang dimulai dari lini tengah. Ezra Walian, pemain Madura United, berhasil membuka skor dengan tendangan keras yang tak bisa dijangkau oleh kiper Andritany Ardhiyasa.

Persija mencoba bangkit dan sempat mencetak gol balasan lewat tendangan keras dari Marc Klok yang berhasil menjebol gawang Madura United. Namun, Madura United tidak memberi banyak kesempatan. Mereka kembali unggul setelah sebuah gol indah dari Beto Gonçalves, yang memanfaatkan kelengahan pertahanan Persija.

Persija Tidak Bisa Mengatasi Tekanan

Meskipun Persija mencoba menyerang di sisa waktu, mereka tidak mampu mencetak gol penyama kedudukan. Kehilangan Ferarri di lini belakang membuat pertahanan mereka rapuh, dan Madura United pun bisa lebih leluasa menyerang. Keputusan taktis dari pelatih Thomas Doll juga tampaknya tidak cukup efektif untuk mengimbangi serangan-serangan tajam yang datang dari tim lawan.

Keunggulan jumlah pemain yang dimiliki Madura United terbukti menjadi faktor penentu. Mereka bisa lebih leluasa mengontrol pertandingan dan memastikan kemenangan ini menjadi milik mereka.

Kekecewaan dan Pelajaran bagi Persija

Bagi Persija, kekalahan ini sangat mengecewakan, terutama karena mereka bermain dengan 11 pemain yang sangat kuat sebelum kartu merah Ferarri. Tim ini perlu mengevaluasi kekurangan yang ada, terutama dalam menjaga disiplin di lapangan. Ferarri, sebagai pemain yang sangat berpengalaman, tentunya harus lebih bijak dalam mengontrol emosinya agar tidak merugikan tim.

Kekalahan ini juga menunjukkan pentingnya konsistensi dalam pertahanan. Meskipun Persija memiliki kualitas serangan yang cukup baik, pertahanan yang rapuh dan kehilangan satu pemain penting menjadi penyebab utama kegagalan mereka.

Madura United Tampil Solid

Sementara itu, Madura United patut dipuji atas permainan solid mereka. Mereka memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan sangat baik dan menunjukkan kedewasaan dalam penguasaan bola. Kemenangan ini mempertegas posisi Madura United sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan di Liga 1.

Mungkin Anda Berminat Dengan : Lini Belakang Liverpool Kacau, Fulham Menang 3-2 di Liga Inggris