liputanmedia.id – Kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia pada bulan Januari 2025 mengalami penurunan yang signifikan. Beberapa komoditas utama seperti batu bara, besi dan baja, serta minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO) menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Penurunan ini cukup mencolok, mengingat komoditas-komoditas tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia yang sering kali menyumbang kontribusi besar terhadap perekonomian negara. Batu bara, misalnya, telah lama menjadi salah satu komoditas utama ekspor Indonesia, dengan permintaan global yang cukup stabil. Namun, pada Januari 2025, volume ekspor batu bara turun karena berkurangnya permintaan dari negara-negara pengimpor utama.

Selain batu bara, ekspor besi dan baja juga mengalami penurunan. Ini disebabkan oleh penurunan permintaan dari beberapa negara besar yang menjadi pasar utama untuk komoditas tersebut. Situasi ini semakin diperburuk dengan adanya perubahan kebijakan perdagangan internasional yang mempengaruhi pasar ekspor Indonesia.

Sementara itu, CPO, yang merupakan salah satu produk unggulan Indonesia lainnya, juga mengalami penurunan ekspor. Meskipun CPO tetap menjadi komoditas penting, penurunan harga global dan fluktuasi pasar internasional memengaruhi daya saing produk ini.

Penurunan kinerja ekspor komoditas-komoditas ini membawa dampak pada neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah dan pelaku industri berharap ada upaya perbaikan dalam meningkatkan daya saing komoditas unggulan Indonesia agar dapat kembali stabil di pasar internasional.

Mungkin Anda Tertarik Dengan : Sopir Ojol Demo Tuntut Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR)