SPBU Pertamina Dalam beberapa hari terakhir, antrean panjang terjadi di berbagai SPBU Shell di beberapa kota besar di Indonesia. Fenomena ini diduga sebagai dampak dari beredarnya isu bahan bakar Pertamax oplosan yang membuat masyarakat mencari alternatif BBM berkualitas.

Isu Pertamax Oplosan Merebak

Kabar mengenai dugaan pencampuran Pertamax dengan zat lain yang menurunkan kualitas bahan bakar mencuat di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pengendara. Beberapa pengguna kendaraan mengaku mengalami masalah pada mesin setelah mengisi bahan bakar tersebut, meski belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait.

Seorang pengguna kendaraan yang diwawancarai menyatakan, “Saya biasa pakai Pertamax, tapi setelah isu ini muncul, saya langsung beralih ke Shell. Lebih mahal sedikit, tapi saya merasa lebih aman.”

SPBU Shell Jadi Alternatif Pengendara

Sebagai dampak dari isu ini, SPBU Shell menjadi pilihan utama bagi banyak pengendara yang mencari bahan bakar berkualitas dan terjamin keasliannya. Antrean panjang terlihat di beberapa SPBU Shell, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Selain Shell, beberapa pengendara juga memilih beralih ke SPBU lain yang menyediakan BBM dengan spesifikasi serupa.

Pertamina dan BPH Migas Angkat Bicara: SPBU Oplosan

Menanggapi isu ini, pihak Pertamina dan BPH Migas mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Mereka juga memastikan bahwa BBM yang dijual di SPBU resmi telah melalui proses pengawasan ketat.

“Kami terus melakukan pengawasan ketat terhadap kualitas BBM di seluruh SPBU resmi. Jika ada dugaan ketidaksesuaian, masyarakat dapat melaporkan langsung kepada kami untuk ditindaklanjuti,” ujar perwakilan BPH Migas.

Kesimpulan: SPBU Oplosan

Isu Pertamax telah memicu reaksi cepat dari masyarakat, dengan banyak pengendara memilih beralih ke SPBU lain, seperti Shell. Meski belum ada bukti konkret terkait pencampuran bahan bakar ini, pihak berwenang diharapkan segera melakukan investigasi untuk menenangkan publik dan memastikan kualitas BBM tetap terjaga.