
Ladang Ganja Tim gabungan dari kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap keberadaan ladang di kawasan Bromo. Ladang tersebut ditemukan di lereng curam yang tertutup oleh semak belukar, membuatnya sulit dideteksi oleh pihak berwenang.
Kronologi Pengungkapan Ladang Ganja
Investigasi ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas mencurigakan di area terpencil Bromo. Setelah melakukan penyelidikan intensif, tim gabungan akhirnya menemukan lokasi ladang yang tersembunyi di lereng pegunungan.
Beberapa fakta menarik dari temuan ini:
- Ladang berada di ketinggian lebih dari 1.500 mdpl, menjadikannya sulit dijangkau.
- Tanaman ganja ditanam secara tersebar di antara vegetasi alami agar tidak mudah terdeteksi.
- Jaringan pengelola ladang diduga telah beroperasi dalam waktu yang cukup lama.
Modus Operandi Pelaku
Pelaku menggunakan metode yang cukup canggih untuk menyembunyikan aktivitas mereka, di antaranya:
- Penyamaran tanaman dengan menanam ganja di antara tumbuhan asli di Bromo.
- Akses terbatas – Lokasi yang curam dan jauh dari pemukiman membuat pengawasan lebih sulit.
- Pola panen bertahap untuk menghindari perhatian warga dan aparat.
Langkah Hukum dan Upaya Pemberantasan Ladang Ganja
Saat ini, kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti serta menangkap beberapa tersangka yang terlibat dalam jaringan ini. Upaya pencarian ganja lain di kawasan pegunungan juga terus dilakukan untuk menekan peredaran narkotika di Indonesia.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan demi mendukung pemberantasan narkoba di wilayah konservasi seperti Bromo.
Kesimpulan
Penemuan ganja di lereng curam Bromo menegaskan bahwa jaringan narkotika terus mencari cara untuk menyembunyikan aktivitas ilegal mereka. Dengan kerja sama antara aparat dan masyarakat, diharapkan kasus serupa bisa dicegah lebih dini.