Kabar mengejutkan datang dari skena musik Indonesia. Musisi solo Hindia dilarang konser di Tasikmalaya oleh pihak berwenang setempat. Larangan ini dikeluarkan setelah adanya penolakan dari sekelompok pihak yang menuding Hindia membawa pengaruh negatif, meski tanpa bukti konkret.

Padahal, konser Hindia dijadwalkan berlangsung di Tasikmalaya sebagai bagian dari tur albumnya yang sedang ramai diperbincangkan. Tiket konser bahkan sudah ludes terjual beberapa minggu sebelumnya, menandakan antusiasme yang tinggi dari para penggemar.

Alasan Larangan: Desakan dari Kelompok Tertentu

Berdasarkan keterangan dari panitia penyelenggara, larangan konser muncul usai adanya desakan dari kelompok masyarakat yang merasa keberatan dengan penampilan. Mereka menilai lirik-lirik lagu Hindia tidak sesuai dengan “nilai lokal”, meskipun tak merinci mana yang dimaksud.

Pihak berwenang pun memutuskan untuk mencabut izin acara, dengan alasan menjaga ketertiban dan menghindari potensi konflik. Langkah ini langsung menuai kontroversi di media sosial, terutama dari komunitas musik independen dan penikmat karya Hindia.

Respons Hindia: “Tidak Semua Hal Bisa Kita Kontrol”

, melalui akun Instagram pribadinya, merespons dengan tenang. Ia menyatakan bahwa ia dan tim sangat menyayangkan pembatalan tersebut, namun menghormati keputusan yang diambil.

“Tidak semua hal bisa kita kontrol, tapi saya akan tetap terus berkarya,” tulisnya singkat. Banyak penggemar yang membanjiri kolom komentar dengan dukungan dan semangat.

Netizen Pro-Kontra

Keputusan melarang konser di Tasikmalaya memecah opini publik. Sebagian warganet menilai ini sebagai bentuk pembungkaman ekspresi seni, sementara sebagian lainnya mendukung keputusan tersebut atas dasar “kearifan lokal”.

Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan konsistensi kebijakan tersebut, mengingat banyak konser musik serupa sebelumnya berjalan tanpa hambatan.